Bapak pendiri negara dan bangsa Indonesia, Sutan Sjahrir pernah berkata "hidup yang tak diperjuangkan, tak dapat dimenangkan". Pepatah itu ada benarnya, mengingat pada zaman revolusi hampir semua orang berjuang bukan saja untuk kemerdekaan tetapi untuk bisa tetap hidup di saat-saat kekacauan berlangsung.
Kini era itu sudah lewat. Meski demikian, perjuangan belum selesai. Terlebih dengan situasi sekarang nyaris semua orang masih pula bertarung untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebab kebutuhan yang bersifat mendasar pun tidak juga bisa terpenuhi dengan mudah. Menjadi biasa, tentu adalah pilihan. Akan tetapi pilihan semacam itu akan menjadi beban ketika banyak orang harus menjadi tidak biasa. Bagaimana bisa biasa di waktu-waktu seperti ini? Berharap ada yang nawarin kerjaan, berharap bisa secelup dua celup dapat rejeki sambil menunggu, atau berharap orang lain akan dengan mudah mengulurkan bantuan?
Zaman normal semacam itu di mana kemalasan mendapat porsinya sendiri tentu sudah lewat. Tidak ada lagi kemudahan-kemudahan yang membuat orang jadi biasa banget untuk sekedar hidup; makan, tidur, berak. Berjuang masih tetap harus dilakukan. Hanya saja, hidup sudah tidak bisa biasa-biasa saja. Jika dulu orang harus berjuang untuk hidup, maka sekarang bagaimana caranya mengisi hidup. Jika sekadar hidup, maka akan menjadi beban orang lain. Sekedar ikut, sekedar kecipratan.
Akan tetapi lebih repot lagi sudah menjadi benalu macam demikian, maunya menjadi luar biasa. Dengan hidup yang biasa-biasa saja, maka jelas tidak layak untuk dipertaruhkan. Sebab menjadi tidak biasa atau luar biasa, banyak hal yang harus dikorbankan. Mulai dari kenyamanan bahkan keamanan diri hingga mencapai hasil yang lebih besar. Jika masih mau nyaman aman tentrem ya cukup biasa dan tau diri. Mau menjadi luar biasa dengan upaya minimal, jelas akan mengorbankan kenyamanan orang lain. Diri sendiri mah masa bodoh kan?
jadi cukuplah mengerti batasannya. Jika mau lebih dari yang ada sekarang, orang harus berjuang dengan ekstra keras. Sama seperti zaman revolusi. Jika mau biasa-biasa saja, cukuplah menahan diri. Jangan menjadi beban buat orang lain. Sebab sesuatu yang tak berharga, medioker, cupu ya simpan untuk diri sendiri. Bawa rasa malas dan takut itu sendirian. Jangan nyusahin.