Janganlah ngomongin soal kesuksesan, kalau nggak pernah tahu apa itu kunci ketidaksuksesan. Kunci ketidaksuksesan yang pertama adalah ego yang menjulang menjadi tembok. Perasaan bahwa selalu bisa, selalu mampu, selalu oke tanpa pernah mengukur kapasitas diri yang sesungguhnya. Ego selalu menghasilkan konsep yang muluk, hanya mampu dieksekusi satu atau dua, tapi tidak pernah ada konsistensi.
Kunci yang kedua adalah tindakan yang serba instingtif, taktis, asal masuk, asal sikat, asal embat, bersifat acak tanpa memiliki pola yang jelas. Oportunisme juga masuk dalam konteks ini sebab mencari peluang ketika muncul bau duit saja, tidaklah mencerminkan kerangka yang strategis.
Kunci yang ketiga adalah perasaan untuk selalu berkompetisi dengan semua orang bahkan dunia. Padahal saat ini adalah masanya untuk berkolaborasi sebab dunia sendiri penuh dengan ketidakpastian, sedikit harapan dan butuh kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan baik.
Jadi selama orang masih memegang erat ketiga kunci tersebut maka besar kemungkinan yang bersangkutan bakal duduk ngejogrok nangis sendirian, mikirin cicilan dan tunggakan, nggak ada siapapun yang bisa diandalkan, hidup dengan kecemasan, sementara banyak yang menjauh karena tahu soal bagaimana kapasitas yang berbanding lurus dengan inkonsistensi tindakan.
Mau sukses? buang kuncinya.