"Orang mengira bahwa menjadi modern adalah soal apa yang digunakan, apa yang dibeli dan apa yang dimiliki. Padahal hakekat modern yang kerap dianggap berlawanan dengan tradisi adalah soal apresiasi terhadap waktu. Maka menjadi ironi, jika mengaku modern tapi masih suka terlambat. Punya jam tangan mahal, tapi lebih melihat sebagai perhiasan dan tidak memahami fungsi yang sesungguhnya untuk menunjukkan waktu. Budaya ngaret sebagaimana budaya konsumsi yang berlebihan dan materialistis, menunjukkan bahwa modernitas hanya jadi kemasan buat orang-orang yang hakekatnya masih tradisional. Hidup yang maunya bebas, tapi nggak punya waktu. Mau dibilang modern, eh tetep kolot. Mau jadi individu yang bisa menentukan apa yang dimaui, tapi nggak berdaya dikepung jam kantor. Mau dibilang kaya, tapi hasil ngutang. Jadi sebenarnya situ tradisional atau modern sih?"
~FILSAFAT ITU RACUN