Tahun Baru Naga Kayu dimulai nanti hari Sabtu 10 Februari 2024. Konon, tahun Naga banyak ditunggu karena karakter hewan mitos ini dianggap erat dengan kewibawaan, karakter yang kuat dan jiwa kepemimpinan. Maka nggak heran jika banyak pasangan bikin anak agar lahir di tahun ini. Sebaliknya, ada juga yang was-was lantaran tahun kelahirannya berseberangan dengan Tahun Naga sehingga disebut ciong (Hokkian) atau chōng (Mandarin), atau sial.
Tapi bener nggak sih begitu? Ternyata nggak juga. Menurut kepercayaan Tionghoa, sebagaimana takdir lahir jodoh mati maka nasib juga sudah digariskan. Meski demikian, bedanya adalah nasib bisa dinegosiasi. Dewa aja bisa disogok pake dodol, apalagi kalo manusianya mau berusaha. Kedua, perhitungan populer macem Shio aja nggak cukup. Ini sama seperti Astrologi Barat. Terlalu simple atau sederhana. Masa iye sesama Aries kok bisa beda rejeki dan jodoh? Atau model rasionalisasi karakter modern seperti maap sayah INFP jadi males gaul. Kira-kira segitu.
Jadi tidak ada peramalan, sebab sesungguhnya hanya ada pembacaan. Maka yang dibaca bersifat kompleks; ada tanggal lahir, jam lahir, lokasi, dan sebagainya sehingga setiap orang tidak pernah sama. Mereka yang baca juga nggak sembarangan. Biasanya pendeta atau ahli khusus soal demikian.
Hasil pembacaan pun hanya panduan, sebab baik buruk nasib orang bergantung kepada karma masa lalu, amal yang ditabung, pilihan dan perbuatan saat ini untuk menentukan jalan hidupnya di masa depan. Maka di akhir pembacaan disebut utang lahir secara yang harus dibayar dengan perbuatan amal baik..
Nggak heran kalo mitos ramalan nasib semacam itu ada karena pemahaman yang terlalu sederhana, namun terlanjur populer. Padahal mau lahir kapan aja, dimana aja, oleh orang tua mana aja itu takdir. Karma lahir itu modal. Tapi membuat diri mau jadi berhasil atau apes, adalah mengolah modal sesuai dengan intensi, privilese, kapasitas masing-masing. Terpenting adalah pola pikir dan semangat supaya hidup bisa lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Like
Comment
Share